multcloud

MultCloud(https://www.multcloud.com/), a FREE and easy-to-use web app, supports for Managing Files and Transferring Files across Cloud Drives. Free provide 10TB traffic for data transmission.

17 Mar 2020

Pengurusan STNK 5 Tahunan di Samsat Batam

Hello Gaes, kali ini aku nak berbagi informasi mengenai Pengurusan STNK 5 Tahunan. Kebetulan bulan Maret ini Sepeda Motor Mio aku sudah berumur 5 tahun, jadi sudah saatnya diperpanjang STNK-nya.
Senin pagi kemarin, 16 Maret 2020, jam 08.30 aku meluncur ke Samsat Batam yang berada di daerah sekitaran Asrama Haji di Engku Putri Batam Center. Bisa klik link map berikut:
Sekitar jam 08.45 sampai di lokasi, sama petugas parkir aku ditanya, "Mau perpanjang 5 tahunan?" Aku jawab, "Iyah". "Silahkan parkir di sebelah sana!", katanya lagi sambil menunjuk ke area sudut. Rupanya area yg dimaksud adalah dekat Loket Cek Fisik Kendaraan roda 2. Lokasinya memang disudut, berdekatan dengan Kantin Samsat. Berikut fotonya:

Selesai parkir motor, aku langsung menuju loket tersebut di bagian Pendaftaran. Lalu menyerahkan BPKB asli, STNK asli dan E-KTP asli. Karena motor atas nama Istriku, Petugas bertanya: "Anda siapanya?". Aku jawab: "Saya suaminya, pak". "Mana KTP bapak?", katanya lagi. Aku langsung kasih E-KTP ku. Setelah diceknya, BPKB, KTP istri dan KTP ku dikembalikan. Lalu disuruhnya menunggu panggilan untuk cek fisik. 
Sekitar 15 menitan, nama istriku dipanggil oleh petugas cek fisik. Lalu disuruh bawa motornya ke depan loket. Gak pake lama, petugas langsung menggosok-gosok kertas pakai pensil di nomor Rangka dan nomor Mesin. Selanjutnya petugas memberikan berkas formulir beserta STNK, sekaligus diminta pindahkan motornya ke tempat Parkir umum. 
Berkas formulir tadi diisi data-data sesuai yang tertera di STNK. Jangan kuatir, pena dan meja sudah disediakan oleh Samsat. Formulir cukup diisi sampai data mengenai Bahan Bakar. Saat itu aku cuma isi sampai data CC motor. Lalu kembalikan berkas tadi ke loket cek fisik untuk pengesahan, dan menunggu namanya dipanggil. 
Tak lama nama istriku dipanggil, petugas mengarahkan agar berkas formulir dibawa ke Gedung Pelayanan Samsat untuk proses Pengecekan berkas STNK, Pembuatan STNK baru dan Pembayaran Pajak kendaraan. 

Ketika memasuki gedung, jangan lupa mengambil nomor Antrian di meja petugas. Berikut fotonya: 
Setelah nomor Antrian didapat, petugas mengarahkan ke loket fotocopy yang berada di dekat pintu belakang. Karena banyaknya antrian, ada 15 menitan menunggu, baru berkas ku di fotocopy. "2 ribu pak", kata si mbak fotocopy. 
Selanjutnya berkas dan fotocopy tadi diserahkan ke loket Informasi, masih di lantai 1, untuk pengecekan berkas. Tak lama nama istriku dipanggil, lalu petugas mengarahkan untuk membawa berkas-berkas tadi ke lantai 2. 
Sesampainya di lantai 2, aku langsung menuju Loket 1 Pendaftaran dan Penetapan. Lalu berkas-berkas tadi diserahkan ke loket 1 beserta nomor Antrian. Petugas menyuruh menunggu, nanti namanya dipanggil. 
Disini cukup lama menunggu, ada sekitar 30 menitan. Ada display TV yang menunjukkan status BP xxxx YY kita sedang diperiksa /disahkan atau dicetak. Akhirnya nama istriku dipanggil di Loket 2 bagian Kasir 5, diminta bayaran pajak kendaraan sebesar 361 ribu rupiah. Setelah aku bayar, diminta untuk menunggu lagi. 
Tak lama, nama istriku dipanggil lagi di Loket 2 bagian Penyerahan. Petugas menyerahkan STNK yang baru. Oleh petugas diberitahu agar segera ke Loket Pengambilan TNKB yang berada di Gedung Pelayanan BPKP untuk mengambil plat nomor yang baru. Gedung ini ada di seberang Gedung Pelayanan Samsat tadi.

Di loket Pengambilan TNKB, aku menyerahkan STNK yang baru tadi ke petugas di Loket. Petugas meminta Plat nomor yang lama agar diserahkan juga, agar bisa diproses pembuatan plat nomor yang baru. 
Aku bergegas ke parkiran umum. Untungnya aku bawa obeng di jok motor, jadi gampang melepas Plat nomor yang lama. Keduanya aku lepas dan serahkan ke petugas Loket tadi. Selanjutnya disuruh menunggu lagi. 
Jangan kuatir kalau tak bawa obeng, diparkiran ada bapak-bapak yang bersedia melepas plat nomor yang lama, sekaligus memasang plat nomor yang baru. Ongkosnya 10 ribu saja.
Cukup lama juga menunggu plat nomor jadi, ada sekitar 30 menitan. Setelah itu petugas loket memanggil nama istriku. Lalu Plat nomor yang baru dan STNK yang baru diserahkan. Hati-hati plat nomor yang baru masih basah cat nya. Tunggu kering dulu sekitar 5 menit. 
Sudah selesai seluruh proses perpanjangan STNK 5 Tahunan. Aku kembali ke parkiran umum, minta tolong bapak yang tadi untuk memasang Plat nomor yang baru. 
Total lama pengurusan STNK ini sekitar 2 jam lah. Dengan mengeluarkan biaya (diluar pajak STNK) sekitar 12 ribu saja. 
Menurut aku, Pelayanan Samsat Batam, sangat bagus. Jadi gak perlu calo, cukup kita urus sendiri saja, dan dalam waktu 2 jam semuanya beres sesuai prosedur.

25 Oct 2019

Tata cara bikin paspor via HP Android di Batam

Cara bikin paspor via HP Android di batam. Terlebih dahulu install aplikasi Layanan Paspor Online dari Google Play Store, berikut tampilannya: 

Ikuti petunjuk yang ada untuk membuat Akun. Pastikan KTP anda sudah Elektronik KTP (E-KTP), yang model lama sudah tidak berlaku lagi.

Lalu pilih menu Antrian Paspor, lalu pilih Kantor mana yg akan anda kunjungi, lalu pilih tanggal dan jam berapa untuk berkunjung, setelah itu akan muncul nomor Antrian anda.

Selanjutnya anda tinggal mempersiapkan semua persyaratan yang saya jelaskan berikut ini.

 A. Paspor Dewasa, syaratnya:
     1. Print nomor Antrian dari Aplikasi tadi di kertas A4. Tunjukkan juga Aplikasi tadi yang menampilkan nomor Antrian.

     2. E-KTP Asli dan Fotokopi kertas A4 (lihat contoh dibawah).

     3. Kartu Keluarga Asli dan Fotokopi kertas A4.
     4. Akte Lahir Asli dan Fotokopi kertas A4.
     5. Akte nikah Asli dan Fotokopi kertas A4 (lihat contoh dibawah).

Bagi pemohon yang mau perpanjang / perbaharui paspor, harap menyertakan:
     6. Paspor lama Asli dan Fotokopi kertas A4 (lihat contoh dibawah).

B. Paspor Anak, syaratnya:
     1. Print kertas A4, nomor Antrian dari Aplikasi tadi di kertas A4. Tunjukkan juga Aplikasi tadi yang menampilkan nomor Antrian.
     2. E-KTP kedua Orang Tua Asli dan Fotokopi kertas A4 (lihat contoh dibawah).

     3. Kartu Keluarga Asli danFotokopi kertas A4.
     4. Akte Lahir Asli dan Fotokopi kertas A4.
     5. Akte nikah Asli dan Fotokopi kertas A4 (lihat contoh dibawah).

     6. Paspor kedua Orang Tua (Asli gak perlu, hanya Fotokopinya saja kertas A4, lihat contoh dibawah).

 Kalau anak masih Balita, Fotokopi Paspor Ibu = 2 lembar.

Bagi pemohon yang mau perpanjang / perbaharui paspor, harap menyertakan:
     7. Paspor lama Asli dan Fotokopi kertas A4 (lihat contoh dibawah).

Jadi paspor lama jangan sampai hilang dan rusak, akan repot urusannya. Bisa sampai ke Polisi mengurus surat kehilangan, juga bisa ditunda pembuatan paspornya. Ingat, simpan baik-baik Paspormu.

28 Mar 2016

Cara pulang dari Bukittinggi

Sekedar sharing info saja.
Ketika liburan di Bukittinggi berakhir, saya menghubungi Travel AWR untuk pesan 3 seat untuk balik ke Bandara Minangkabau. Ternyata eh ternyata si Abang menjawab "Sudah penuh pak!". Disitu saya tersadar kenapa gak dari awal datang pesan langsung untuk pulangnya.
Saya bilang ke istri, kita gak jadi naik Travel. Nanti kita naik Bus Antar Kota saja.
Setelah check-out, saya bertanya ke Resepsionis, naik angkot apa kalau mau ke Terminal Bus yang ke Padang. Dia tunjukin jalannya, ternyata diujung jalan hotel kami naik angkotnya. Setelah ucapkan Terimakasih, kami langsung berangkat dan gak lama kami dapat angkot yang dimaksud.
Dalam hati saya bersyukur, walau gak jadi naik Travel, tapi ada alternatif lain yaitu naik Bus. Kirain semuanya akan lancar dan baik-baik saja. Ternyata justru petualangan seru bagi kami sekeluarga "dimulai".
Kami diarahkan supir angkot agar turun di simpang jalan di luar terminal. Karena katanya kalau hari libur begini Bus nya malas masuk terminal. Pantasan saja malas, karena orang-orang yang mau ke Padang pada nunggu di simpang jalan tersebut.
Setelah bayar angkot, proses menunggu pun dimulai. 15 menit berlalu tidak ada Bus ke Padang yang lewat. Yang banyak Bus yang ke arah Padang Panjang. 30 menit pun berlalu, saya dan istri mulai gelisah kok gak ada bus yang lewat sama sekali. Saya lihat jam tangan, 4 jam lagi harus sampai Bandara kalau tidak bakal ketinggalan pesawat. Kami bingung mau cari alternatif apalagi ya?
Saya pun berdo'a sama Allah SWT minta diberi petunjuk dan kemudahan. Dengan raut muka yang bingung, saya melihat kerumunan orang di Halte yang tidak jauh dari tempat saya berdiri. Lalu kami berpindah tempat menuju Halte itu. Belum sampai beberapa langkah, ada seorang Bapak bertanya pada saya,"Hendak kemana pak?" Saya spontan menjawab,"Mau ke bandara Minangkabau". Ternyata si Bapak adalah supir mobil sewa Avanza, dia menawarkan jasa pada kami. Alhamdulillah, ternyata Allah membalas segera do'a saya. Saya pun tawar-menawar harga sewa, memang agak sedikit mahal, tapi yang penting bisa sampai segera ke bandara tanpa tertinggal pesawat. Dan si Bapak pun mencari sewa lain yang searah dengan kami atau yang menuju kota Padang. Perlu diketahui mobil sewa ini jarang-jarang ada tersedia, tergantung situasi kebetulan si Bapak menawarkan jasanya.
Demikianlah perjalanan kami di Sumatera Barat, dapat dipetik hikmahnya buat pembaca agar jangan lupa pesan Travel AWR sekalian Pergi-Pulang.

25 Mar 2016

Ke London menengok Jam Gadang

Lah lamo berjanji samo bini nak bawa jalan-jalan ke Bukittinggi. Akhirnya libur jumat (25 Maret 2016) ini terwujud ke sana.

Kenapa judulnya pakai kata London? Karena anakku tanya nak kemana kita? Nak tengok jam besar, ujarku. Lalu dia teringat pernah nonton film Oggy di Cartoon Network, yang ada jam besarnya. Kita ke London ya Pa? Kan jam besar adanya di London. Iyalah kujawab. Soalnya emang ada korelasi antara Big Bang dengan Jam Gadang, Tukang bikin jam nya adalah orang yang sama.

Dari bandara Hang Nadim ke bandara Minangkabau pake Citilink. On schedule dan On time, emang pantas disematkan pada maskapai Citilink. Namun jangan mimpi dapat minum atau snack, wong harga tiketnya murah dan hemat. Tapi gak papa, yang penting Keselamatan diutamakan, jangan ikutan dihemat pula.

Oh ya, perjalanan ini didukung oleh Traveloka. Sejauh ini saya terpuaskan dengan layanan online Traveloka. Saya pesan tiket pp dan juga pesan hotel murah via Traveloka. Dua jempol deh untuk Traveloka. Sering-sering promo Visa nya, lumayan hemat 100rb.

Sesampainya di bandara Minangkabau, kami makan siang dulu. Tak banyak tempat makan disini. Abis tu kami menuju loket taksi, mau ke AWR ucapku. Lalu kami diantar ke AWR. AWR adalah mobil travel jurusan Padang - Bukittinggi. Sesampainya di AWR, kami menunggu mobil travel datang. Sekitar jam 13.30 mobilnya datang, dan tak lama langsung berangkat ke Bukittinggi. Ongkosnya 65 ribu per orang. Itu sudah termasuk biaya taksi bandara tadi. Orang AWR yang membayarin taksinya. Dan kita pun diantar sampai ke depan hotel.

Pingin sih nak langsung dari bandara ke Bukittinggi. Tapi pilihannya cuma ada Taksi argo dan mobil rental. Ongkosnya mungkin lebih mahal. Coba saja hitung sendiri, perjalanannya membutuhkan waktu 2,5 jam atau sekitar 90km.

Akhirnya sampailah kami di Bukittinggi jam 16.00 dan kami pun diantar langsung ke hotel. Langsung check-in dan bongkar muat barang-barang.

Setelah semua mandi, kami pun keluar hotel nak jalan-jalan menengok Jam Gadang. Sore yang cerah menyambut, ternyata ruame pool, jalanan padat merayap. Untung kami jalan kaki, jadi lancar jaya sampai di depan Jam Gadang. Seperti biasa, foto selfie dengan berbagai gaya. Setelah puas foto-foto, kami pun jajan Kerupuk siram namanya (pake bihun lalu disiram kuah sate padang). Mantaf kali cui rasanya, mana harganya cuma 5 ribu saja.

Demikianlah acara kami nak tengok Jam Gadang tu. Bagi temen-temen yang baca blog ini, kalo "pengen" nak tengok juga (karena belon pernah) atau  kangen nak tengok lagi, segeralah menabung. Rencanakan semua dengan matang agar liburan-nya lancar jaya.

17 Aug 2015

Bermalam di Terminal 1C Soetta

Bermula dari selesainya acara Reuni kampus di Surabaya. Saat itu saya belum pesan tiket pulang ke Surabaya. Melalu Traveloka saya mendapatkan bahwa tiket direct flight SUB - BTH lebih mahal dari tiket indirect SUB - CGK - BTH. Jadi saya putuskan memilih tiket indirect flight. Lalu saya persiapkan jiwa dan raga untuk menginap di bandara Soetta. Saya mengira bakal sendirian menginap, ternyata banyak yg senasib dengan saya.
Ada tempat di lantai 2 terminal 1C, tersedia sofa empuk yang mengelilingi 4 buah TV (lihat foto berikut):
Untuk anak-anak ada disediakan tempat bermain (lihat foto berikut):
Untuk yang lagi low-batt atau main laptop, disediakan 4 colokan di beberapa tiang, mudah kok mencarinya (lihat foto berikut):
Demikianlah pengalaman saya menginap di bandara Soetta Terminal 1C. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.


6 May 2014

Cara membayar PBB Kabupaten Bekasi

Sejak tahun 2013, pengurusan PBB daerah diserahkan kepada Daerah yang bersangkutan. Masing-masing daerah mempunyai tata cara berbeda dalam hal pembayaran PBB. Secara umum, para pejabat daerah menunjuk langsung Bank daerahnya masing-masing sebagai penerima pembayaran PBB. Sementara untuk Bank Nasional hanya sebagian saja yang diajak kerja-samanya, seperti BRI. Juga ada yang bekerja-sama dengan PT Pos Indonesia. Jadi perhatikan laporan SPPT PBB yang anda dapat dari ketua RT masing-masing, di sana tertulis jelas Bank apa saja yang menerima pembayaran PBB anda.

Biasanya laporan SPPT PBB dicetak oleh kantor pajak di masing-masing daerah selama bulan Januari setiap tahunnya. Artinya untuk PBB tahun 2013 dicetak pada bulan Januari 2014. Lalu di bulan Februari langsung dibagikan ke Kecamatan, lalu dari pejabat Camat ke Kelurahan, lalu dari pejabat Lurah ke pejabat RW dan RT. Jadi kalau anda belum menerima laporan SPPT PBB, silahkan hubungi ketua RT atau RW setempat. Kalau sudah terima namun hilang, silahkan kunjungi kantor pajak di masing-masing daerah anda. Lalu ajukan permohonan cetak ulang PBB. Maksimal tahun yang bisa dicetak ulang PBB nya sampai 10 tahun kebelakang.

Saya punya rumah di Kabupaten Bekasi. dari tahun 2007 sampai dengan 2012 saya patuh dan lancar dalam membayar PBB saya, yaitu melalui BCA. Mudahnya sistem online yang dianut BCA membuat saya tetap bisa membayar PBB walaupun saya tidak berada di Kabupaten Bekasi. Pernah saat saya berdomisili di Jakarta kemudian berdomisili di Batam, dengan mudahnya membayar PBB saya lewat BCA Internet Banking. Namun semua cerita indah dan bahagia di atas harus berakhir di tahun 2012.

Tahun 2013 adalah "malapetaka" bagi warga negara Indonesia yang patuh membayar PBB. Karena ada perubahan sistem pengelolaan PBB dari Pusat ke Daerah. Akibatnya semua Bank Nasional yang pernah melayani pembayaran PBB, sudah tidak lagi bisa melayaninya. "Data yang anda input salah", kata BCA internet banking. Saya sempat mengira NOP yang saya masukkan salah atau berubah. Dicoba berulang kali juga tetap muncul pesan "Data yang anda input salah". Karena sudah kepepet diujung bulan Agustus 2013, akhirnya saya pasrah tidak membayar PBB. Biarlah kena denda tidak apa-apa. Toh, bukannya saya tidak mau bayar, tapi pemerintah lah yang mempersulit warganya untuk membayar PBB.

Awal tahun 2014, saya kembali teringat lagi PBB saya. Akankah ini menjadi tahun kedua bagi saya "mengemplang" pembayaran PBB di tahun 2014? Dengan semangat yang tersisa plus rasa kesal yang mendalam karena gagal bayar PBB tahun lalu, saya mencoba bertanya sama "mas Google". Berbagai website yang berhubungan dengan "cara pembayaran PBB Kabupaten Bekasi" saya baca satu persatu. Dari sana saya mendapatkan informasi bahwa pembayaran PBB Kabupaten Bekasi harus lewat BJB cabang-cabang Cikarang.

Seperti yang sudah saya beberkan diatas, pejabat Kabupaten Bekasi menunjuk BJB untuk menerima setoran PBB. Namun yang membuat saya "takjub", walaupun saya punya rekening BJB saya tetap tidak bisa bayar PBB lewat ATM BJB cabang Batam. Pesan kesalahan pun muncul "Data anda tidak dikenal". Saya menyesal bersusah payah membuka rekening BJB tapi tetap tidak bisa bayar PBB. Kemudian saya tanya "mas Google" lagi, ternyata pembayaran PBB hanya bisa dilakukan di bank yang disebutkan di laporan SPPT. Artinya hanya di BJB cabang-cabang Cikarang, selain dari itu tidak akan dikenal data-datanya (karena tidak online data-data PBB-nya).

Akhirnya saya teringat langganan saya, sebuah Biro Jasa terkenal di Jakarta. Saya sudah sering dibantu untuk pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor. Kebetulan plat nomor saya masih "B" walaupun sudah berlama-lama tinggal di Batam. Malas mengurus balik nama, lagi pula mahal biayanya. Saya minta tolong, apakah mau membayarkan PBB saya yang di Kabupaten Bekasi? Walau jarak Jakarta ke Cikarang lumayan jauh, Biro Jasa ternyata mau membantu saya. Jadi sekarang PBB 2013 dan 2014 sudah lunas. PBB 2013 kena denda, tapi gak banyak cuma ketambahan 10 ribuan.

Bagi para pembaca blog yang bernasib sama, silahkan minta tolong seseorang untuk membayar langsung PBB-nya ke bank daerah yang dimaksud. Tidak ada istilah "online" untuk pembayaran PBB, kita kembali jauh ke jaman dimana mesin ATM belum dikenal apalagi Internet Banking, lha wong Internet saat itu masih baru diuji-coba sama bule-bule disono.

(Sambil merenung) Coba kalau bisa "online" lagi seperti dulu saat PBB diurus pusat. Aahh sudah lah, cuma menjadi kenangan indah masa lalu, jangan terlalu berharap nanti kecewa berat.

Kosa kata :
PBB = Pajak Bumi dan Bangunan
BRI = Bank Rakyat Indonesia
PT = Perseroan Terbatas
SPPT = Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
RT = Rukun Tetangga
BCA = Bank Central Asia
RW = Rukun Warga
NOP = Nomor Objek Pajak
BJB = Bank Jabar Banten
ATM = Anjungan Tunai Mandiri

9 Dec 2013

Mengambil paspor Adik

Hari ini Papa, Mama dan Adik pergi ke Imigrasi. Tujuannya untuk mengambil paspor Adik yang sudah jadi. Surat pengambilan paspor menyatakan jam 10 pagi. Ternyata ketika jam 09.15 mereka tiba disana, sudah banyak antrian dengan cara menumpuk Surat tadi. Mungkin Adik dapat nomor 20-an. Terlihat dari jumlah orang-orang yang duduk di ruang tunggu.
Jam sudah menunjukkan angka 10, tapi belum ada tanda petugas datang membagikan antrian. Ah, ternyata 5 menit kemudian petugasnya datang. Lalu tumpukan surat-suratnya dibawa kedalam. Lama menunggu, mana AC di ruang tunggu lagi mati. Petugasnya tidak bisa berbuat banyak, sepertinya AC memang rusak. Akhirnya salah seorang penunggu membuka lebar-lebar kedua pintu.
Jam 10.15, seorang petugas memberitahukan bahwa ada masalah dengan mesin cetak paspor. Baru pagi ini mesinnya bisa beroperasi. Jadi kepada yang antri tadi diminta datang kembali jam 3 sore.
Yah, apa boleh buat. Papa, Mama dan Adik terpaksa balik pulang ke rumah. Nanti jam 2 siang akan kembali ke kantor Imigrasi.
Jam 02.45 kami sampai di kantor Imigrasi. Papa langsung ke loket, ternyata tidak ada petugasnya. Kata orang-orang, yang antrian jam 3 belum dipanggil.
Ketika jam 15.05 petugas pun muncul dengan membawa setumpuk paspor. Satu per satu nama yang di paspor dipanggil. Ada yang hadir namun ada pula yang tidak hadir. Sekitar 20 menit menunggu barulah nama Adik dipanggil petugas. Papa langsung menuju loket lalu menanda-tangani buku tanda terima paspor.
Akhirnya selesai sudah petualangan kami dalam membuat paspor (tanpa calo/ perantara).